Selasa, 26 Oktober 2010



Layanan telepon gratis lewat Gmail. Google menantang layanan Skype dengan meluncurkan layanan telepon internet lewat Gmail. Untuk saat ini, baru pengguna di Amerika Serikat yang bisa menelepon dari akun Gmail. Menelepon ke mana saja di Amerika Serikat dan Kanada gratis hingga akhir tahun, sedangkan menelepon ke Inggris, Prancis, China dan Jerman dikutip 2 sen per menit.

Hingga kini Google menawarkan komunikasi suara dan video antarkomputer. ''Ini benar-benar perkembangan besar, karena ratusan juta pengguna Gmail bisa menelepon dari halaman Gmail,'' kata Craig Walker, product manager khusus untuk komunikasi real-time.

''Mereka tidak perlu men-download aplikasi tambahan atau melakukan apa-apa lagi untuk mulai melakukan kontrak telepon yang benar-benar berkualitas tinggi dengan tarif rendah,'' tambahnya. Link produk ini akan muncul di bagian kiri halaman Gmail di dalam bagian chat. Pilihan call phone akan muncul bersama dengan bingkai nomor yang memungkinkan anda menekan nomor telepon orang yang anda hendak ajak bicara.

Google mengatakan uang yang diperoleh dari sambungan telepon internasional akan membayar layanan telepon gratis Amerika Serikat dan Kanada.''Yang mengejutkan saya adalah mereka benar-benar mengatakan mereka berharap mendapatkan pemasukan dari jasa telepon,'' kata Danny Sullivan, pemimpin redaksi blog teknologi SearchEngineLand.

''Biasanya Google bersikap seperti 'Kami tidak tahu cara kami akan bisa memperoleh pemasukan'' atau 'Kami akan menghasilkan uang nanti, jangan khawatir'' dan ini ternyata tampak ada gunanya bahwa mereka benar-benar mendapatkan pemasukan sejak awal.'' Skype, perusahaan jasa telepon internet paling berhasil, mengaku memiliki lebih dari 560 juta pengguna terdaftar. Perusahaan itu mengatakan paling sedikit 124 juta pengguna memanfaatkan jasanya setidaknya satu kali sebulan dan 8,1 jutaan pengguna termasuk pelanggan yang membayar.

Perusahaan tersebut berencana menawarkan sahamnya kepada publik tahun ini. Muncul pertanyaan apakah Skype perlu merisaukan persaingan dengan munculnya Google.

"Skype perusahaan ternama di bidang ini dan mereka sudah seperti identik dengan jasa telepon internet sebagaimana Google identik dengan pencarian internet. Anda Skype seseorang. Jadi keadaan tidak akan cepat bergeser dan saya tertarik untuk melihat reaksi pengguna Gmail," kata Tom Krazit, penulis senior writer untuk situs internet teknologi CNET.com.


http://lawsofsimplicity.com/wp-content/uploads/2007/04/gmail.jpg


"Tapi anda selalu harus risau ketika Google menyusul anda. Mereka tidak bertindak setengah-setengah dan mencurahkan banyak sumber daya ke masalah yang mereka coba atasi. Itu tidak selalu berarti tamat riwayat Anda,'' katanya. "Produk Google tidak akan berfungsi di browser ponsel anda, sehingga Skype memiliki keunggulan di sana, tapi saya rasa orang tidak bisa berlama-lama berasumsi bahwa Google akan muncul dengan versi ponsel dalam waktu dekat," kata Krazit.

Google berencana untuk menarik perhatian non-pengguna Gmail untuk mencoba produk barunya. Perusahaan tersebut berunding dengan sejumlah universitas dan bandara untuk memasang kotak telepon merah di seluruh Amerika untuk memberi pengguna kesempatan mencoba menelepon dengan Gmail.(mediaindonesia)



Ternyata komputer itu berbahaya untuk anak. Menurut psikolog Dr Aric Sigman, komputer bisa merusak otak anak-anak yang masih dalam usia perkembangan. Sigman mengungkapkan, anak-anak di bawah umur sembilan tahun sebaiknya tidak diperbolehkan menggunakan PC.

Kepada harian The Telegraph, seperti dikutip 16 Juni 2010, Sigman mengatakan bahwa memperkenalkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) pada usia dini menyebabkan kemampuan untuk mencurahkan perhatian pada suatu hal menjadi berkurang.

Sigman merujuk pada program Early Years Foundation Stage (EYFS), yang diperkenalkan pemerintah Inggris pada 2008. Program tersebut memaparkan 12 hal terkait IT yang sebaiknya diperkenalkan anak-anak saat mereka mulai menginjak usia lima tahun.

Program tersebut antara lain melakukan penelitian dengan memperkenalkan sebuah komputer pada anak berusia 22 bulan. Anak-anak juga kemudian diarahkan agar mampu memanfaatkan fungsi-fungsi ICT sederhana, termasuk menggunakan mouse dan keyboard pada usia 40 bulan.

“Akhirnya ditemukan adanya konflik antara multitasking dan konsentrasi yang berkelanjutan. Hal-hal tersebut tidak bisa dan tidak sebaiknya dikembangkan pada saat bersamaan,” kata Sigman.

Sigman menyebutkan, anak-anak bisa saja tertarik pada alkohol, senjata, dan pornografi, tetapi bukan berarti kita harus memberikan mereka akses pada hal-hal tersebut.

Ia juga menolak argumen yang menyebutkan bahwa berhubung hidup kita saat ini dikelilingi PC, maka anak-anak perlu mulai dibiasakan menggunakan PC pada usia dini.(vivanews)

Komputer yang Bisa Memperbaiki Diri Sendiri


Komputer yang bisa memperbaiki diri sendiri. Technical University of Denmark (DTU) berhasil mengembangkan CPU komputer yang dapat memperbaiki dirinya sendiri. CPU ini telah diuji NASA.

Kemampuan manusia untuk regenerasi merupakan inspirasi dari tim riset untuk menciptakan komputer ini. Komputer ini bisa memperbaiki dirinya sendiri tanpa intervensi manusia, kata profesor DTU dan pemimpin tim itu, Jan Madsen.

Teknologi ini diberi nama electronic DNA atau eDNA. Kami menciptakan komputer yang tidak memerlukan pusat CPU. Gantinya, terdapat jaringan sel CPU yang lebih kecil. Sel-sel ini menerima frekuensi eDNA memerintahkan apa yang harus dilakukan komputer. Jika salah satu sel mati, sel lain akan mengambil alih, kata Madsen.

Artinya, komputer ini tidak bisa memperbaiki kerusakan fisik. Namun kerusakan itu akan digantikan dengan sumber daya yang ada untuk mentransfer tugas yang tertunda pada bagian lain. Madsen mengatakan sistem ini lebih stabil daripada komputer tradisional, karena sistem keseluruhan komputer ini tidak bergantung pada satu CPU. (inilah)


Naskah kuno Laut Mati. Naskah Laut Mati atau Dead Sea Scrolls, naskah yang disebut-sebut sebagai salah satu penemuan arkeologi terpenting dalam sejarah manusia, akan segera bisa dinikmati secara online melalui internet. Baru-baru ini, otoritas benda antik Israel (Israel Antiquities Authority/ IAA) telah menunjuk Google untuk mendigitalisasi kumpulan naskah laut mati.

"Ini adalah penemuan terpenting di abad 20, dan kita bisa menyebarkannya dengan teknologi yang paling canggih di abad yang akan datang," kata Project Director IAA, Pnina Shor seperti dikutip dari Discovery.com. Konservasi terhadap manuskrip-manuskrip kuno ini memang menjadi perhatian IAA sejak lama. Perawatan yang kurang optimal serta praktek-praktek display yang dilakukan pada dekade-dekade terakhir, telah menyebabkan konsekuensi 'bencana' bagi kelestarian naskah ini, kata Shor.

Oleh karenanya, IAA memutuskan untuk menyediakan rekaman gambar manuskrip yang bisa mencegah degradasi lebih lanjut. Naskah ini dikhawatirkan tak tahan lagi untuk difoto, karena paparan cahaya dan udara bisa berakibat fatal terhadap naskah-naskah itu.

Oleh karenanya proyek beranggaran US$3,5 juta (Rp 31,25 miliar) itu, akan menggunakan teknologi pencitraan multi-spektral dan pemindaian infra-merah yang dikembangkan oleh National Aeronautics and Space Administration (NASA) untuk menyalin naskah-naskah itu ke dalam bentuk digital dengan kualitas render terjernih.

Artefak-artefak itu sendiri kini berada di Museum Israel di Yerusalem. Saat tidak diperlihatkan, artefak itu disimpan di tempat yang gelap, serta ruang penyimpanan dengan suhu, kelembaban, dan cahaya yang dikondisikan persis seperti kondisi di tempat di mana naskah ini ditemukan.

Seluruh Naskah Laut Mati sebenarnya sudah diabadikan melalui foto sejak tahun 1950-an. Namun, akses terhadap foto-foto dan dokumen itu telah dibatasi. Hanya sekitar empat pakar konservasi yang diperbolehkan untuk menangani fragmen-fragmen naskah dan para ilmuwan juga dibatasi waktu mereka untuk mempelajari naskah ini secara langsung.

[digitalisasi-naskah-laut-mati]

Naskah Laut Mati merupakan perkamen dan gulungan kulit, papirus, dan tembaga bertuliskan teks-teks berbahasa Ibrani, Yunani, dan Aramaik, yang ditemukan pada 1947 oleh seorang penggembala di gua Qumran, dekat Laut Mati.

Naskah ini terdiri dari 30 ribu fragmen dari 900 manuskrip, yang memuat beberapa teks kuno dari abad 3 SM hingga tahun 70 M. Di antaranya memuat teks injil, dan salah satu yang tertua adalah salinan teks Sepuluh Titah Tuhan (Ten Commandments).

Ia mengungkapkan perkembangan Yudaisme dari periode Hellenistic dan persinggungannya dengan sejarah awal Kristen. Melalui proyek ini, diharapkan gambar pertama naskah ini sudah bisa dinikmati secara online dalam beberapa bulan ke depan. "Bila sudah online, maka gulungan naskah-naskah ini tak perlu lagi diekspos, dan setiap orang bisa melihatnya secara langsung, di kantor atau sambil duduk di atas sofa rumahnya," kata Shor.(vivanews)



Penemuan jejak 'sepatu boot' di planet Mars. Pesawat ruang angkasa Mars Express dari Lembaga Luar Angkasa Eropa yang mengorbit Mars berhasil mengabadikan foto jejak sepatu boot raksasa di planet Mars.

Jejak itu merupakan kawah memanjang berukuran 240 mil yang dikenal dengan nama Orcus Patera. Bentuk misterius tersebut sering dikenal dengan nama ‘Wajah di Mars’. Sebenarnya, gambar tersebut merupakan bagian permukaan yang terkikis, namun tampak berbeda akibat pencahayaan dan fokus kamera. Meskipun begitu, para ilmuwan belum mengetahui bagaimana Orcus Patera bisa muncul.

Istilah Patera biasa digunakan untuk menjelaskan kawah gunung berapi yang tidak teratur, kompleks dan cencerung dalam. Orcus Patera terletak antara gunung berapi Mars yaitu Olympus Mons dan Elysium Mons. Sayangnya, ilmuwan tidak bisa memastikan apakah aktivitas gunung berapi bertanggung jawab atas penampakan jejak sepatu boot tersebut.

Ilmuwan menduga bahwa jejak ini disebabkan kawah bundar yang mengalami deformasi akibat gerakan geologi atau perubahan dari erosi kawah terpisah yang berjajar bersebelahan.

“Bagaimanapun, penjelasan yang paling mungkin adalah gambar ini disebabkan kemiringan muncul akibat gerakan permukaan Mars yang menyudut sangat dangkal. Kemungkinan berukuran kurang dari lima derajat horizontal,” kata tim Mars Express. Kemungkinan lainnya Mars telah ditabrak meteor.

sumber : http://www.inilah.com/news/read/teknologi/2010/08/30/782751/ditemukan-jejak-sepatu-boot-di-mars/
Penjelasan ilmiah tongkat Musa membelah laut merah. Nabi Musa sebenarnya tidak membelah Laut Merah. Air laut terbelah karena hembusan angin kuat sehingga mendorong air seperti dijelaskan kitab suci.

Menurut simulasi komputer pada studi pengaruh angin terhadap air menunjukkan, angin dapat mendorong air pada titik di mana sungai bisa menyatu dengan laguna, kata tim National Center for Atmospheric Research dan University of Colorado AS.

“Simulasi ini mendekati penjelasan kitab-kitab suci,” kata pemimpin studi ini, Carl Drews dari NCAR. “Terbelahnya Laut Merah bisa dipahami melalui dinamika fluida. Angin menggerakkan air sehingga menciptakan jalan tersebut.”

Kitab suci memiliki versi cerita yang berbeda, namun semuanya menggambarkan hal sama, menceritakan Nabi Musa memimpin orang Israel keluar dari Mesir tiga ribu tahun lalu. Terbelahnya Laut Merah membuat Nabi Musa dan pengikutnya melewati laut ini dengan aman sementara para pengejarnya tenggelam.

Drew dan rekannya mempelajari bagaimana topan Samudera Pasifik dapat mempengaruhi kedalaman air. Tim Drew menunjuk situs bersejarah di selatan Laut Mediterania, namun kondisi formasi tanahnya sudah berbeda.

Model formasi yang sesuai terdapat di Sungai Nil dengan formasi ‘U’. Di sungai tersebut terdapat angin yang bisa berhembus dengan kecepatan 63 mph selama 12 jam tanpa berhenti dan dapat mendorong air berkedalaman 6 kaki (1,8 meter).

“Jembatan darat ini memiliki panjang 3-4 km dan lebar 5 km, jembatan ini terbuka selama empat jam,” ujar tim ini dalam jurnal Public Library of Science PLoS ONE. “Banyak orang takjub akan cerita ini,” kata Drew. “Studi ini menunjukkan terbelahnya Laut Merah merupakan bagian dari dasar hukum fisika.”

Teknologi bisa membuat manusia punah. Ilmuwan mengklaim teknologi adalah ancaman terbesar umat manusia. Pesatnya pertumbuhan teknologi akan menyebabkan manusia mengalami degradasi otak.

Pernyataan ini diungkapkan oleh ilmuwan Oxford University Susan Greenfield. Ia meminta pemerintah dan perusahaan swasta untuk bergabung dalam penelitian efek teknologi komputer, internet dan jejaring sosial, Facebook dan Twitter misalnya, terhadap kinerja otak. Greenfield menggunakan kata ‘perubahan pikiran’ untuk menggambarkan situasi yang berkembang pada kinerja otak akibat pemanfaatan komputer dalam waktu lama. Banyak ilmuwan yang terlalu cepat menyimpulkan masalah ini.

“Kita harus mencari tahu masalah sebenarnya daripada hanya menduga secara dangkal,” kata Greenfield. Ilmuwan perempuan ini mengatakan bahwa manusia perlu khawatir karena perubahan tersebut belum pernah terjadi sebelumnya dalam evolusi kehidupan. Oleh karena itu, perlu dipahami dampak baik dan buruk teknologi secara menyelurh.

Pada dasarnya, menurut Greenfield, segala sesuatu yang dilakukan manusia menyebabkan perubahan dalam kinerja otak. Namun, dampak dan konsekuensi teknologi harus diketahui dalam jangka panjang. “Bagi saya, ini sama pentingnya dengan perubahan suhu di bumi,” kata Greenfield. Meskipun tidak mengancam keberadaan planet, teknologi mempengarui keberadaan manusia sekaligus kualitas hidup masa depan.

Di sisi lain, ahli syaraf kognitif di Tufts University, Massachusetts, Maryanne Wolf mengatakan bahwa sirkuit otak telah diasah dengan membaca buku dan berpikir. Konten ini dikhawatirkan hilang apabila kita sudah banyak menghabiskan waktu dengan komputer. “Kita butuh waktu untuk berpikir secara mendalam atas informasi yang kita terima. Saya khawatir sirkuit otak yang memberi kemampuan konsentrasi membaca akan hilang pada orang dewasa dan tidak muncul di remaja,” kata Wolf.(inilah.com)