Senin, 12 Desember 2011
1. Tabel. Perbandingan antara sel prokariot dan eukariot
Karakteristik Prokariot Eukariot
Ukuran sel umumnya 0,5-5 μm 10-100 μm
Inti sel Tidak terbungkus membran inti sehingga tidak disebut nukleus tetapi nukleiod Inti sejati yang terbungkus membran inti dan memiliki nukleolus
Organel yang terbungkus membran Tidak ada Ada, seperti lisosom, kompleks golgi, mitokondria, retikulum endoplasma, dan kloroplas
Flagel Tersusun atas 2 berkas protein Lengkap, tersusun atas mikrotubulus rangkap
Glikokaliks Ada, berupa kapsul atau lapisan lendir Ada pada sel yang tidak memiliki dinding sel
Dinding sel Biasanya ada, tersusun atas peptidoglikan Jika ada, struktur kimia sederhana
Vesikel gas Ada Tidak
Membran sel Tanpa karbohidrat dan biasanya tanpa sterol Sterol dan karbohidrat ada sebagai reseptor
Sitoplasma Tanpa sistoskeleton atau aliran sitoplasmik Ada sistoskeleton dan terjadi aliran sitoplasmik
Ribosom Ukuran kecil (70s) Ukuran besar (80s)
Kromosom (DNA) Kromosom tunggal melingkar tanpa protein histon Kromosom linear melipat dengan terikat protein histon
Pembelahan sel Pembelahan biner Mitosis
Rekombinasi seksual Tanpa meiosis, hanya transfer fragmen DNA Meiosis
Sensitivitas terhadap antibiotik Sensitif Tidak sensitive
2. Transpor aktif yaitu transpor zat yang memerlukan energi. misalnya pada protein, membran yang bertindak sebagai pori, hanya dapat terbuka molekulnya oleh energi atau ion-ion tertentu. atau bisa juga molekul dan senyawa yang memerlukan energi untuk membawa molekul dari satu sisi membran ke membran lainnya. sedangkantranspor pasif yaitu transpor zat yang terjadi tanpa memerlukan energi dan berlangsung secara spontan karena adanya perbedaan konsentrasi atau perbedaan tekanan.
Perbedaan antara transpor aktif dengan transpor pasif
- Transpor aktif memerlukan suatu energi, sedangkan transpor pasif terjadi tidak memerlukan energi atau tanpa energi.
- Transpor aktif bersifat melawan gradien konsentrasi sedangkan transpor pasif hanya diam.
- Transpor aktif terdiri melalui endositosis dan eksositosis, sedangkan transpor pasif terdiri dari difusi, osmosis.
PERBEDAAN ANTARA MITOSIS DENGAN MEIOSIS
Aspek yang dibedakan Mitosis Meiosis
Tujuan Untuk pertumbuhan Sifat mempertahan-kan diploid
Hasil pembelahan 2 sel anak 4 sel anak
Sifat sel anak diploid (2n) haploid (n)
Tempat terjadinya sel somatis sel gonad
4. Infeksi papiloma
Berbagai jenis HPV menyebabkan kutil, umumnya pada tangan atau kaki. Infeksi pada tangan dan kaki biasanya tidak menular melalui hubungan seks. Beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kutil kelamin pada penis, vagina dan dubur. Odha dapat mengalami luka yang lebih buruk di dubur dan daerah rahim. HPV juga dapat mengakibatkan masalah pada mulut atau pada lidah dan bibir. Jenis HPV lain dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak normal yang disebut displasia. Displasia dapat berkembang menjadi kanker dubur pada laki-laki dan perempuan, dan kanker leher rahim (cervical cancer), atau kanker penis.
Displasia di sekitar dubur disebut neoplasia intraepitelial anal (anal intraepithelial neoplasia/AIN). AIN adalah perkembangan sel baru yang tidak normal pada lapisan dubur. Displasia pada daerah leher rahim disebut neoplasia intraepitelial serviks (cervical intraepithelial neoplasia/CIN). Tampaknya AIN dan CIN lebih umum pada Odha dibanding orang HIV-negatif.
5. Metabolit sekunder disintesis dari metabolit primer. Metabolit sekunder dari mikroba ternyata merupakan bahan baku obat yang tak ternilai harganya, perlu terus menerus mendapat perhatian kita semua. Pemanfaatan teknologi bioteknologi terhadap mikroba di rasa sangat membantu untuk memperoleh metabolit sekunder. Produksi metabolit sekunder dapat dilakukan secara in vitro dalam skala besar. Demikian pula rekayasa genetika dan transformasi genetik dapat meningkatkan produksi metabolit sekunder. Peran mikroba yang dapat memproduksi metabolit sekunder berupa antibiotik dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan teknik fermentasi yang sangat potensial untuk terus dikembangkan guna memperoleh metabolit sekunder yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit.
6. Mekanisme lambda
1. Adsorpsi (lampiran): Tempat menempel dengan cara spesifik protein serat ekor pada reseptor komplementer
2. Penetrasi: fag penyebab inti yang akan ditekan ke dalam sel, melepaskan DNA virus ke pedalaman bakteri.
3. Replikasi: fag gen menyebabkan host protein dan nukleat
sintesis asam untuk dimatikan, sehingga semua
mesin metabolisme menjadi tuan rumah berdedikasi untuk sintesis DNA fag dan protein.
4. Majelis: Setelah disintesis dalam jumlah yang cukup,kapsid dan DNA merakit komponen secara spontan menjadi partikel virus. Daerah kepala dan ekor disintesis secara terpisah, maka kepala diisi dengan genom DNA, dan bergabung ke ekor.
5. Release: lisozim fag-encoded melemahkan dinding sel, dan menyebabkan lisis sel dan pelepasan partikel virus; ini mampu menginfeksi sel inang baru, dan dengan demikian memulai kembali siklus
7.Sel Repair
Sel eukariotik memiliki beberapa ketidakcocokan jalur perbaikan yang berbeda.Ketidakcocokan A dapat diperkenalkan pada retroviral DNA beruntai ganda oleh mutasi yang sudah ada dalam situs primer mengikat (PBS) dari genom RNA virus.Dalam rangka untuk mengevaluasi perbaikan mismatch dari retrovirus DNA beruntai ganda, Moloney leukemia virus (MLV) berbasis vektor dengan mutasi padamereka PBS digunakan untuk menginfeksi ketidaksesuaian perbaikan-yang kompeten serta perbaikan-kekurangan ketidakcocokan baris sel. Jika sel targetmampu memperbaiki ketidakcocokan sebelum sel yang terinfeksi dibagi,ketidakcocokan dalam PBS bisa diperbaiki untuk PBS wild type atau mutan. Jikasel target tidak dapat memperbaiki ketidakcocokan, setengah sel dalam koloniharus mengandung PBS mutan sementara separuh lainnya harus berisi wild typePBS.
8. Isolasi Staphylococcus
Sampel yang telah didapat dari swab pus pada kulit anjing kemudian ditumbuhkan pada media MSA dan diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Setelah 24 jam dapat diamati koloni bakteri yang tumbuh, yaitu yang memfermentasi mannitol dengan merubah warna media menjadi kuning serta yang tidak memfermentasi mannitol dengan perubahan warna media menjadi merah.Genus Staphylococcus maka dilakukan uji katalase. Identifikasi yang paling penting dilakukan berikutnya yaitu uji koagulase. Uji koagulase digunakan untuk membedakan spesies Staphylococcus yang mampu mengkoagulasi plasma (Roberson et.al, 1992). Uji koagulase dilakukan dengan menggunakan tabung yang berisi plasma darah kelinci.
9. Mutasi
Konjugasi merupakan mekanisme perpindahan informasi genetik (DNA) dari sel donor ke sel resipien yang terjadi akibat adanya kontak sel dengan sel.
Transformasi ialah proses pemindahan DNA bebas sel yang mengandung sejumlah informasi genetik (DNA) dari satu sel ke sel lainnya.
transduksi adalah proses perpindahan gen dari suatu bakteri ke bakteri lain oleh bakteriofage lalu oleh bakteriofage tersebut plasmid ditransfer ke populasi bakteri.
10.Mekanisme HIV
Mekanisme terinfeksinya sebuah sel oleh virus HIV-1 adalah sebuah proses yang melibatkan beberapa molekul yang bekerja secara sistematik. Pada bungkus virus ada lapisan protein gula (glycoprotein) yang mempunyai bagian yang dikenali antibodi (epitope, yang memicu netralisasi) dan bagian lain yang dikenali receptor dan CD4 .(yang menyebabkan sel terinfeksi).
Glycoprotein yang membungkus virus dikenali oleh molekul CD4 pada sel yang kemudian menyebabkan co-receptor (CXCR4 atau CCR5) pada sel juga mengikat virus tersebut dan dimulailah proses penyampaian sinyal (bahwa ada tamu asing yang datang) ke dalam sel. Sinyal inilah yang kemudian memberi aba- aba bahwa si sel telah terinfeksi dan akan segera dimanipulasi oleh virus untuk proses replikasinya. Tubuh kita pun berusaha menetralisir virus itu dengan memproduksi antibodi yang dapat mengenali virus tersebut secara spesifik. Bagian pada virus di mana antibodi dapat melekat secara spesifik, disebut epitope. Proses melekatnya virus (antigen) dan antibodi yang diproduksi tubuh ini dapat dibayangkan seperti kunci dan anak kunci yang hanya cocok dengan pasangannya.
11. Virus DNA n RNA
DNA : herpes simplex, hepatitis virus
RNA : HIV, Influenza
Langganan:
Postingan (Atom)